Selasa, 24 Januari 2017

Romantisme dan Fanatisme

Romantisme dan Fanatisme



الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ .


“Ulama adalah pewaris para nabi” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu)


Habib Rizieq Syihab dan Habib Lutfi bin Yahya. Mereka saling mencintai, tanpa membenci. Mereka saling menghormati, tanpa mencaci. Mereka saling mendoakan, tanpa menjelekkan.

Aku mencintai ketegesan Habib Rizieq dalam membela Islam dan NKRI. Begitupun Aku mencintai kelembutan Habib Lutfi dalam memelihara Islam dan NKRI.

Beda cara dakwah, bukan berarti beda aqidah. Tujuan mereka sama, menjaga Islam dan Indonesia.

Terkadang fanatisme merusak romantisme. Padahal romantis lebih mendamaikan daripada fanatis yang memecahkan.


Cobalah menguatkan, jangan menyalahkan. Cobalah berdampingan, jangan berseberangan. Cobalah mengokohkan, jangan menjatuhkan.


Jangan jadi pembenci hanya karena misi mereka beda ekspresi. Jangan jadi pencela hanya karena mereka beda retorika. Jangan jadi pendendam hanya karena cara pandang mereka tak sejalan.

Jadilah pecinta yang melihat tujuan mereka sama. Jadilah pengasih yang memberi mereka apresiasi. Jadilah penyayang yang saling menjaga kehormatan.

PENDIDIKAN FISIKA DITINJAU DARI HAKIKAT ILMU

HAKIKAT PENDIDIKAN FISIKA A.     Esensi Pendidikan Fisika Fisika modern telah membawa pengaruh yang dalam pada hampir semua aspek keh...