ARTIKEL
FISIKA SEHARI-HARI
FENOMENA
FISIKA PADA MOTOGP

Oleh:
Amar Amrullah
16726251020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2018
APA ITU MOTOGP?
Balapan Grand Prix sepeda motor atau
yang lebih dikenal dengan MotoGP sudah digelar sejak tahun 1949, artinya
sudah lebih dari 60 tahun lamanya kejuaraan tertinggi balap motor di dunia ini
berlangsung. Grand Prix Sepeda Motor (MotoGP) mengacu
pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga
kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP. Motor-motor yang digunakan
di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual
untuk umum. Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan
oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949.
Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap
event untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk
sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc,
250 cc, 350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc
untuk motor sidecars. Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari
organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya. Beberapa organisasi yang
tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA,
dan MSMA.

Sumber:
Google.com
Gambar
1. MotoGP
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk
oleh FIM sebagai
organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan
peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan.
Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500
cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan
tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak
menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan musim-musim balap
selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan. Motor-motor untuk kelas MotoGP
dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam
silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah
silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih
banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat.
MENGAPA PEMILIHAN BAN MOTOR PENTING PADA SAAT BALAPAN MOTOGP?
Menjadi
juara di kelas utama MotoGP adalah impian setiap pembalap yang ikut di
ajang ini. Total sudah ada 16 pembalap yang pernah mencicipi manisnya juara dan
ada 8 pabrikan yang mengirimkan motornya menjadi champions. dari total 16
pembalap menjadi juara dunia MotoGP hanya ada 5 yang mampu menjadi juara
dengan dua pabrikan berbeda. Salah satu hal penting yang menentukan saat
balapan adalah pemilihan ban motor. Pemilihan ban sangat erat kaitannya dengan
gaya gesekan antara ban dengan aspal jalan. Pemilihan ban dalam Fisika
berkaitan dengan gaya gesek yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kekasaran permukaan benda yang bersentuhan dan berat bendanya. Oleh karena itu
balapan motoGP ketika cuaca panas dengan saat hujan akan berbeda dalam
pemilihan ban. Rumor tentang pembatasan berat badan pembalap juga ada benarnya
secara fisika, karena berpengaruh juga pada gaya gesekan. Makin besar berat
pembalap maka gesekan antara motor dengan jalan makin besar.
Sumber:
Google.com
Gambar 2. Ban MotoGP
Fungsi utama ban adalah meneruskan power dari
mesin menjadi gerakan translasi (gerakan lurus) dengan memanfaatkan gesekan
pada permukaan jalan, meneruskan daya pengeraman dan kontrol kemudi. Semua
fungsi tersebut sangat dipengaruhi oleh pattern atau kembangan
ban. Agar power mesin dapat diteruskan secara maksimal, maka traksi atau daya
cengkram harus kuat. Traksi ban sangat dipengaruhi oleh pattern ban.
Proses perpindahan daya tersebut sangat dipengaruhi oleh gaya gesek antara ban
dan permukaan jalan.
Gaya
gesek bisa dikategorikan menjadi gaya gesek statis dan kinetis. Gaya gesek
statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur
ke bawah pada bidang miring.
Gaya
gesek kinetis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya
dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk
dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang
sama. Gaya gesek ini yang sangat mempengaruhi perfoma ban.
Pada MotoGP terdapat 3 tipe ban, yaitu: tipe
kering, intermediate dan basah.
1.
Ban Kering (Slick)
Ban ini cocok
digunakan saat lintasan kering. Dengan permukaan yang gundul (halus), traksi
akan maksimal karena permukaan kontak antara ban dan permukaan jalan
maksimal. Top speed akan tercapai pada saat menggunakan ban
tipe ini. Ban ini berkerja optimal pada suhu sekitar 100°C.
Sumber:
Google.com
Gambar 3. Ban Kering (Slick)
Walaupun tidak menggunakan alur pada
permukaannya, otomatis bagian ban yang menempel pada jalan lebih banyak dari
pada ban yang mempunyai alur, dan dengan begitu traksi atau cengkraman ban akan
lebih besar dan itu benyebabkan motor tidak mudah tergelincir. Pihak MotoGP
juga sudah memperhitungkan dengan menghilangkan alur pada ban dapat
meningkatkan handling dan pengereman, sehingga sangat cocok untuk
balapan.
2. Ban
Basah (Rain)
Sesuai
namanya, ban ini digunakan ketika lintasan basah atau saat hujan. Ban ini mempunyai
alur yang berfungsi memecah permukaan air. Tanpa alur tersebut, motor akan
mudah tergelincir akibat aquplanining.
Sumber:
Google.com
Gambar 4. Ban Basah (Rain)
Aquaplaning atau hydroplaning adalah terbentuknya lapisan air di antara
ban dan permukaan jalan, sehingga ban tergelincir. Ban ini berkerja optimal pada suhu sekitar
50°C
3. Ban
Intermediate
Ban tipe ini mirip dengan ban slick tapi menggunakan alur. Ban ini biasanya
digunakan pada saat lintasan basah tetapi sudah tidak hujan.
Sumber:
Google.com
Gambar 5. Ban Intermediate
Selain berdasarkan alur ban, pada MotoGP
juga ada ban hard (keras), medium (menengah)dan soft
(lembut). Bahan yang keras mempunyai ketahanan yang lebih tinggi (tidak cepat
aus) dari pada bahan yang lembut/kenyal. Tetapi bahan yang lembut mempunyai
traksi yang lebih baik dari pada bahan yang keras. Kekasaran permukaan jalan
biasanya menjadi pertimbangan dalam memilih ban hard, medium atau soft.
MENGAPA POSISI DUDUK PEMBALAP MOTOGP MEMBUNGKUK?
Pembalap MotoGP selalu
membungkuk selama balapan berlangsung. Tujuan pembalap membungkuk secara Fisika adalah
memperkecil permukaan badan yang diterpa angin yang timbul karena laju motor,
sehingga tekanan badan untuk membelah angin makin besar dan laju gerak motor
lebih kencang.

Sumber:
Google.com
Gambar 6. Posisi Duduk Pembalap motoGP
Hal tersebut
sesuai dengan konsep tekanan. Tekanan dalam fisika didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan luas bidang tersebut.
Secara matematis tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.
P = F/A
Keterangan:
P =
tekanan yang dihasilkan ( Newton/ meter2 )
F = gaya
dorong motor dan badan ( Newton )
A = luas
nidang tekan motor dan badan (meter2 )
Harapan pembalap dengan posisi badannya yang
membungkuk yaitu agar hambatan yang ditimbulkan badan terhadap laju motor
semakin kecil.
MENGAPA BODY MOTOGP DIBUAT RAMPING?
Desain motor sport seperti motoGP
merupakan salah satu motor impian semua pria. Dibalik desian yang keren dan
gagah, ternyata desain body motoGP telah diperhitungkan untuk balapan. Seperti halnya posisi duduk, pembuatan
body motor yang ramping bertujuan untuk
memperkecil permukaan motor yang diterpa angin yang timbul karena laju motor,
sehingga tekanan motor untuk membelah angin makin besar dan motor dapat
bergerak lebih kencang.
MENGAPA TERJADI WHEELIE KETIKA BALAPAN MOTOGP?
Wheelie merupakan peristiwa terangkatnya ban
depan motor pembalap ketika motor mereka berkecepatan tinggi. Biasanya wheelie
terjadi pada lintasan lurus setelah belokan, hal ini dikarenakan pembalap
mencoba memacu motornya dengan kecepatan penuh. Hukum Bernouli menyebutkan
bahwa Tekanan (P) pada suatu titik yang dialiri fluida berbanding terbalik
dengan kecepatan (V) fluida mengalir.
Sumber:
Google.com
Gambar 7. Peristiwa Wheelie
Jika kecepatan besar maka tekanan fluida
mengecil begitu sebaliknya. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi maka
secara otomatis laju udara yang melewati permukaan atas kendaraan juga cepat
akibatnya sesuai hukum bernoulli maka tekanan di atas kendaraan akan berkurang
dan membuat gaya angkat keatas.
APA FUNGSI PENGGUNAAN WINGLET PADA MOTOGP?
Winglet merupakan sayap kecil yang dipasang dibagian depan
motoGP. Winglet dikatakan dapat meningkatkan nilai aerodinamis tungangan para
pembalap. Fungsi dari winglet ini diharapkan dapat membantu downforce (gaya
tekan ke bawah) saat akselerasi agar ban depan tidak terangkat pada saat
kecepatan tinggi (wheelie).
Sumber:
Google.com
Gambar 8. Winglet pada MotoGP
Gaya
tekan kebawah diperlukan saat balapan karena pada motoGP mesin yang digunakan
memiliki tenaga yang luar biasa sehingga saat akselerasi bisa menyebabkan ban
depan terangkat (wheelie), walaupun hanya sedikit hal tersebut menyebabkan
akselerasi kurang maksimal. Masalah tersebut biasanya terjadi saat para
pembalap keluar dari tikungan, pada saat tersebut membutuhkan power mesin yang
besar agar dapat lebih cepat melaju, dengan adanya winglet tersebut mengurangi
efek ban depan yang terangkat atau istilah teknisnya anti-wheelie dan motor
lebih cepat berakselerasi tanpa mengurangi tenaga motor.
Selain
membantu gaya tekan ke bawah, winglet juga membantu mendinginkanmesin.
Sebenarnya fungsi yang ini tidak begitu berarti dikarenakan sistem pendingin
pada motor Motogp sudah bisa dibilang cukup baik, namun walaupun demikian bisa
sedikit membantu mendinginkan mesin dalam ajang balap Motogp yang ukup ketat dimana
hal sekecil apapun sangat berarti.
MENGAPA PEMBALAPMOTOGP MELAKUKAN LATE BRAKING?
Late Braking yaitu mengangkat dan menjulurkan satu kaki
ketika hendak menikung. Hal ini pertama dilakukan oleh Valentino Rossi pada
Tahun 2006.
Saat
bergerak dan jalan melengkung motor menempuh gerak melingkar. Ketika bergerak
melingkar benda merasakan gaya ke luar yang dikenal dengan gaya sentrifugal.
Gaya ini akan menjungkalkan motor. Agar motor tidak terjungkal maka pengendara
harus menghasilkan reaksi penyeimbang. Caranya adalah memiringkan motor.

Sumber:
Google.com
Gambar 9. Peristiwa Late Braking
Motor terjungkal artinya ada rotasi terhadap titik
kontak ban dengan jalan ke arah luar. Gaya sentrifugal menghasilkan torka yang
cenderung merotasi motor ke arah luar. Dengan memiringkan motor ke dalam maka
gaya berat menghasilkan torka yang melawan torka gaya sentrifugal. Jika dua
torka tersebut saling meniadakan (sama besar) maka motor stabil: tidak
terjungkal (rotasi keluar) maupun tidak terjerembab ke tanah (rotasi ke dalam).
Jadi juluran kaki menghasilkan torka yang merotasi ke arah kiri yang melawan
torka yang dihasilkan gaya sentrifugal
yang merotasi ke arah kanan.
MENGAPA PEMBALAP MOTOGP
TIDAK JATUH WALAUPUN SANGAT MIRING SAAT MENIKUNG?
Motor
yang dikendarai oleh pembelap motoGP memiliki beberapa gaya yang berkerja pada
motor tersebut, diantaranya gaya berat (W) yang arahnya ke bawah, gaya normal
(N) yang arahnya ke atas, dan gaya gesek.
Sumber: Google.com
Gambar
10. Balapan
MotoGP pada Tikungan
Setiap tikungan itu bisa dianggap
sebagai gerak melingkar. Untuk tikungan yang tajam, jari-jari lingkarannya
kecil. Sementara untuk tikungan yang nggak tajam, jari-jari lingkarannya besar.

Sumber: Google.com
Gambar
11. Pengaruh
Ketajaman Tingkungan terhadap Jari-jari
Pada gerak melingkar, terjadi percepatan
sentripetal yang arahnya ke pusat lingkaran dan besarnya adalah:
as =


Keterangan:
as = Gaya
sentripetal (ms-2)
v =
kecepatan linier (m/s)
R =
jari-jari (m)
Ketika terjadi percepatan sentripetal maka ada
gaya sentripetal yang arahnya ke pusat lingkaran dan besarnya adalah:
Fs=
m. as = m. 

Keterangan:
m = massa
(kg)
as = Gaya
sentripetal (ms-2)
v =
kecepatan linier (m/s)
R =
jari-jari (m)
Pada balapan motoGP juga terjadi gaya
sentrifugal, yaitu gaya yang berlawanan arah dengan gaya
sentripetal. Hal ini menyebabkan motor seakan-akan terdorong keluar lintasan
lingkaran ketika dia bergerak melingkar. Sehingga analisi gayanya menjadi
seperti ini:

Sumber: Google.com
Gambar
12. Analaisis
Gaya pada motoGP
Pembalap MotoGP akan berusaha
menyeimbangan motornya ketika menikung supaya tidak jatuh. Konsep torsi juga
berlaku pada saat pembalap melintasi tikungan tajam. Torsi sama
dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan
sebuah gaya untuk membuat benda melakukan gerak rotasi.
τ = F. l
Keterangan :
τ = torsi /
momen gaya (N.m)
F = gaya (Newton)
l = panjang lengan (m)
supaya pembalap
tidak berputar ke kanan atau ke kiri, maka jumlah torsi yang bekerja pada
benda tersebut harus nol. Jadi agar suatu benda itu setimbang,
selain ∑F=0, harus berlaku juga ∑τ =0 .
Jumlah torsi ini bisa dihitung. Misal ambil sumbu putar pada roda, sehingga
gaya gesek dan gaya normal menghasilkan torsi yang nol (karena gaya tersebut
melalui sumbu putar). Berarti, jumlah torsi yang bekerja pada motor bisa
dihitung menjadi:
∑τ = τ1
+ τ2
0 = Fs.
L. cos θ – W. L. sin θ
W. L. sin θ
= Fs. L. cos θ
m. g. L. sin θ = m.
. L. cos θ

tan θ = 

Jadi hubungan
antara sudut kemiringan motor, kecepatan motor,
dan jari-jari lintasan membuat jumlah gayanya nol, dan
torsinya juga nol. Sehingga jika jumlah
gaya dan torsinya nol, maka pembalap tidak akan terjatuh.
Sudut
kemiringan MotoGP bisa mencapai 64o dimana memungkinkan
para pembalap untuk bisa melaju sekitar 150 km/jam pada
tikungan berjari-jari 86 m.

Sumber: Google.com
Gambar
13. Perbandingan
Sudut Kemiringan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika Dasar 1 Edisi Revisi.
Bandung: ITB.
Giancoli, D. C. 2001. Fisika Universitas. Jakarta
:Erlangga
Google.com
Motogp.com
Tipler, P. A. 2001. Fisika Universitas. Jakarta:
Erlangga
Wikipedia.com
Zenius.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar