Rabu, 31 Januari 2018

REDUKSI DIDAKTIK

Amar Amrullah
1211207009
Pendidikan Fisika
REDUKSI DIDAKTIK

1.      Kembali Kepada Tahapan Kualitatif
No
Jumlah getaran
Waktu (s)
Periode (s)
Frekuensi ( Hz)
1
10
2
0,2
5
2
20
4
0,2
0.05
3
30
6
0,2
0.033
4
40
8
0,2
0.025
5
50
10
0,2
0.02

Periode merupakan waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran penuh (T=t/N). Sedangkan frekuensi merupakan banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu sekon (f=1/T). Jadi berdasarkan data diatas benda yang melakukan 10 kali getaran selama 2 sekon mempunyai periode 0,2 sekon dan mempunyai frekuensi 5 Hz. Begitu juga dengan benda yang melakukan 20 kali getaran selama 4 sekon mempunyai periode 0,2 sekon dan mempunyai frekuensi 0.05 Hz dan seterusnya.

2.      Pengabaian
Misalnya teori atom Thompson.
Pada tahun 1897 J. J. Thompson menemukan elektron. Berdasarkan penemuannya tersebut, kemudian Thompson mengajukan teori atom baru yang dikenal dengan sebutan model atom Thompson. Model atom Thompson mengatakan bahwa atom seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. Hal ini merupakan hasil reduksi dari temuan Thompson yang sangat rumit dan kompleks. Namun Thompson mengibaratkannya seperti roti kismis agar orang lain lebih mudah memahaminya.

3.      Penggunaan Penjelasan Berupa Gambar, Simbol, Sketsa, dan Percobaan
Misalnya penjelasan mengenai susunan dan gerak partikel.

4.      Penggunaan Analogi
Muatan positif akan tari menarik dengan muatan negatif begitu juga sebaliknya.  Dan muatan positif akan tolak menolak dengan muatan positif lagi begitu juga dengan muatan negative yang akan tolak menolak dengan muatan negative lagi. Jadi muatan yang sejenis akan tolak menolak dan muatan yang berbeda jenis akan tarik menarik.
Analoginya yaitu pria akan saling pikat memikat dengan wanita begitu juga sebaliknya. Dan pria akan tolak menolak dengan pria lagi begitu juga dengan wnita yang akan tolak menolak dengan wanita lagi.

5.      Penggunaan Tingkat Perkembangan Sejarah.
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Sejarah Kalor :
1. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814)
2. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878)
3. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889)

6.      Generalisasi
Misalnya konsep tentang tekanan. Tekanan berbanding lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan.  Oleh karena itu tekanan didefinisikan sebagai besar gaya dibagi luas bidang tekan. Maka bila digeneralisasikan dalam bentuk matematis menjadi :
P = F/A
Dengan p = tekanan, F = gaya, A = luas bidang tekan

7.      Partikularisasi
Misalnya tentang energi potensial :
Ep = m g h
Dengan Ep = energy potensial gravitasi (J), m = massa benda (kg), dan g = percepatan gravitasi (N/kg), h = ketinggian benda (m).
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya terhadap suatu acuan. Makin tinggi letak benda terhadap acuannya maka makin besar energi potensialnya. Batu memiliki energi potensial karena adanya pengaruh gravitasi bumi. Jadi energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena ketinggiannya terhadap suatu bidang datar sebagai acuan (misalnya, tanah).

8.      Pengabaian Pembedaan Pernyataan Konsep.
Misalnya tentang pengertian kalor
Menurut antonie Laurent Lavoiser (1743 - 1794) kalor adalah sejenis zat alir yang disebut Caloric.
Menurut Benyamin Thomson (1753 - 1814) Robert Meyer (1814 - 1878) dan James Prescot Joule (1818-1889) Kalor merupakan suatu bentuk energi.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDIDIKAN FISIKA DITINJAU DARI HAKIKAT ILMU

HAKIKAT PENDIDIKAN FISIKA A.     Esensi Pendidikan Fisika Fisika modern telah membawa pengaruh yang dalam pada hampir semua aspek keh...